SURAKARTA – Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), menerima kunjungan dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FKDI), Institut Agama Islam (IAIN) Kudus, pada Kamis, 16 November 2023.
Dekan FKI UMS, Nurgiyatna S.T. M.Sc. Ph.D. dan Kaprodi Ilmu Komunikasi, Sidiq Setyawan, M.I.Kom menerima langsung kunjungan para dosen dan tendik dari FKDI IAIN Kudus di ruang sidang FKI UMS.
Dekan FKI UMS, Nurgiyatna S.T. M.Sc. Ph.D. mengenalkan profil dari fakultasnya, terutama dari Prodi Ilmu Komunikasi UMS. Dekan menjelaskan minat masyarakat untuk kuliah di FKI, khususya Prodi Ilmu Komunikasi UMS sangat tinggi. Setiap tahunnya, kuota mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UMS selalu terpenuhi, yakni 200 mahasiswa per tahun.
“Alhamdulillah minat pendaftar prodi ini (Ilmu Komunikasi UMS) sangat diminati oleh masyarakat. Kami menerima 200 mahasiswa pertahun, bahkan pernah sampai 300 mahasiswa,” jelas Nurgiyatna.
Seiring dengan kuantitas mahasiswa yang cukup banyak, Prodi Ilmu Komunikasi UMS juga berkomitmen menjaga kualitas pendidikan. Nurgiyatna menambahkan bahwa Prodi Ilmu Komunikasi UMS saat ini terakreditasi unggul.
“Saat ini Prodi Ilmu Komunikasi UMS sudah terakreditasi unggul, sebelumnya terakreditasi A, kemudian mengikuti proses akreditasi di tahun 2020 dan Alhamdulillah hasilnya unggul,” tambahnya.
Senada dengan Dekan FKI UMS< Program Studi Ilmu Komunikasi UMS, Sidiq Setyawan, M.I.Kom menjelaskan prodi yang dipimpinnya saat ini memiliki program kuliah reguler dan internasional. Hingga saat ini sudah ada mahasiswa Ilmu Komunikasi yang lulus double degree di Korea Selatan.
“Kami memiliki kerjasama internasional salah satunya dengan Dong-A University Korea Selatan. Kita sudah meluluskan beberapa mahasiswa program internasional melalui skema double degree,” jelas Sidiq Setyawan.
Kemudian Wakil Dekan II, FKDI IAIN Kudus, Hj. Farida, M.Si., mengatakan, tujuan dari kunjungan ini untuk melakukan studi banding terkait pengelolaan fakultas di FKI UMS. Terlebih saat ini, IAIN Kudus sedang melakukan transformasi status dari IAIN menjadi UIN.
“Saat ini IAIN Kudus sedang melakukan transformasi menjadi UIN. Dulu kami mengawali perguruan tinggi ini dengan status STAIN, kemudian sekrang UIN dan selanjutnya akan berubah menjadi UIN,” ungkapnya.
Selain itu, kunjungan kali ini untuk menjalin kerjasama antar perguruan tinggi. Keduanya saling berbagi pengalaman terkait pengelolaan fakultas maupun program studi. Pembahasan mengenai rasio dosen, fasilitas, pengelolaan laboratorium hingga pengelolaan jurnal menjadi bahan dalam proses kunjungan tersebut.