Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali lagi mewisuda mahasiswa. Pewisudaan tersebut di gelar dalam Sidang Terbuka Senat UMS, Upacara Wisuda Sarjana dan Pascasarjana, Periode II Tahun Akademik 2017/2018. Wisuda yang di gelar di akhir tahun 2018 ini meluluskan sebanyak 1012 mahasiswa dari berbagai Program Studi (Prodi), Sabtu (9/12/2017).
Dalam wisuda yang di gelar di Gedung Olah Raga (GOR) UMS ini tercatat ada 244 mahasiswa yang berhasil lulus dengan menyandang predikat Cumlaude. Dari jumlah tersebut, mahasiswa dengan penyandang Cumlaude terbanyak berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS.
Selain mewisuda mahasiswa dari dalam negeri, UMS juga mewisuda mahasiswa yang berasal dari luar negeri. Berdasarkan laporan yang diberikan oleh Dr. Muhammad Da’i, M.Si., Apt. menerangkan bahwa terdapat 5 mahasiswa dari luar negeri yang diwisuda pada kesempatan tersebut. Kelima mahasiswa tersebut diantaranya (1) Mr. Lateefee Ya-Ngok dari Prodi Teknik Kimia, (2) Adul Maneewit dari Prodi Geografi, (3) Miss Atikah Saree dari Prodi Ilmu Keperawatan, (4) Miss Rosedah Hayeebaka dari Prodi Ilmu Keperawatan, dan (5) Miss Ananya Hengbaru dari Prodi Kedokteran Gigi.
Selain itu dilaporkan juga mahasiswa terbaik dalam acara wisuda tersebut. Untuk mahasiswa yang mendapatkan IPK tertinggi adalah Indah Permatadewi dengan IPK 3.94. Dia merupakan mahasiswa Pascasarjana dari Magister Akuntansi. Selain itu dia berhasi menjadi wisudawati terbaik dengan menyelesaikan Tesis nya yang berjudul “Analisis Pengungkapan Sustainability Reporting pada Perusahaan yang Terdaftar di ASRA 2016”.
Dalam kesempatan ini, Dr. Sofyan Anif, M.Si selaku Rektor UMS menyampaikan harapannya agar seluruh mahasiswa yang telah berhasil diwisuda dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya untuk menghadapi perkembangan zaman.
“Saya berharap mudah-mudahan sedikit ilmu yang diperoleh bisa dikembangkan untuk digunakan di kemudian hari dengan berbagai kesempatan yang ada, karena dunia makin berkembang serta maju terus, kita tidak boleh tinggal diam, sehingga kita perlu membekali diri dengan berbagai ilmu pengetahuan,” tuturnya dalam sambutan yang diberikan.
Selai itu, dia juga berpesan kepada para lulusan agar nantinya dalam kehidupan sehari-hari dan dalam dunia kerja, mereka dapat mengamalkan ilmu yang diperolehnya dengan berlandaskan iman yang telah diajarkan selama 4 tahun.
“Ilmu yang anda peroleh harus diamalkan. Dan di dalam mengamalkan ilmu itu sudah barang tentu 4 tahun lama nya dibekali iman. Antara iman dan ilmu adalah satu kesatuan yang integral dan itu harus kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari dan ketika masuk dalam dunia pekerjaan,” ungkapnya. (Khairul)
Oleh: Khairul Syafuddin
[twocol_one][/twocol_one] [twocol_one_last][/twocol_one_last]