MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANTUL- Komitmen Muhammadiyah pada periode ini terfokuskan kepada sektor ekonomi, baik sektor ekonomi mikro maupun makro. Pengembangan kewirausahaan kader-kader Muhammadiyah melalui Saudagar Muhammadiyah dirasa cukup penting, karena hal tersebut selain memajukan Persyarikatan juga membantu Indonesia dalam sektor ekonomi.
“Fokus Muhammadiyah saat ini yaitu pada pengembangan kewirausahaan makro dan juga mikro, baik melalui Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), maupun melalui kader-kader Muhammadiyah,”ungkap Haedar Nashir selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah pada Jumat (10/6) bertempat di Ruang Rektorat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ketika menemui beberapa perwakilan Bank yang ada di Indonesia dalam hal mengajak kerjasama PP Muhammadiyah dalam mengembangkan kewirausahaan kader Muhammadiyah.
Haedar menambahkan, selain pengembangan kewirausahaan saat ini yang dbutuhkan oleh Muhammadiyah dan juga Indonesia adalah perbaikan etos Saudagar Muhammadiyah dalam menyikapi daya saing global yang terjadi saat ini.
“Melalui perbaikan etos Saudagar Muhammadiyah tersebut maka akan membangun kemandirian kader Muhammadiyah,”tambah Haedar.
Cara yang dapat dilakukan yaitu dengan mendorong Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada untuk lebih produktif dan maju. “Bangsa Indonesia membutuhkan etos saudagar Muhammadiyah dalam membantu ekonomi Indonesia, kita harus maju dan terus produktif,”ungkap Haedar.
“Selain itu, guna mewujudkan pengembangan Saudagar Muhammadiyah, kita harus menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait, salah satunya yaitu dengan Perbankan yang ada di Indonesia,”ujar Haedar.
Semetara itu, Arif selaku direksi Bank BNI mengungkapkan, Bank BNI akan berupaya mendukung peningkatan SDM Muhammadiyah dan juga pengembangan kewirausahaan Muhammadiyah. “Saya berharap Bank BNI dapat diberi kesempatan oleh Muhammadiyah untuk terlibat dalam peningkatan SDM Muhammadiyah dan juga pengembangan kewirausahaan kader dan juga yang dimiliki Muhammadiyah,”ungkapnya.
Kembali ditambahkan oleh Arif, cara yang dapat dilakukan oleh Muhammadiyah dalam membangun daya saing Saudagar Muhammadiyah yaitu dengan membuat pengembangan klasikal. “Saya rasa dengan cara pengembangan klasikal dapat membantu Saudagar Muhammadiyah dalam persaingan global yang terjadi saat ini,”tutupnya. (Adam)