Salah satu stasiun tv nasional, TvOne telah menggelar kegiatan road show Indonesia Lawyers Club (ILC). Tuan rumah pertama di tahun 2018 yang dipilih untuk penyelenggaraan road show ini adalah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Kegiatan road show ILC yang diselenggarakan di GOR Kampus 2 UMS ini mengambil tema ILC di Mata Publik, Jumat (27/04/2018).
Sebagai tayangan yang memuat konten politik dan demokrasi, tentu kegiatan ini mengundang banyak perhatian publik, khususnya mahasiswa dan dosen sebagai kalangan akademisi. Sehingga salah satu tujuan dari kegiatan road show karena tim ILC memiliki keinginan untuk bertemu dengan pemirsa, khususnya generasi muda.
Presiden ILC, Karni Ilyas menjelaskan bahwa salah satu alasannya ingin datang ke UMS karena 5 tahun yang lalu dirinya telah dianugerahi gelar Doktor Honoris Kausa (Hc). “Tahun ini baru UMS yang bisa kami datangi, meskipun banyak kampus lain yang minta. Pemilihan ini karena 5 tahun lalu (September 2013) saya di anugerahi oleh UMS gelar Doktor Honoris Kausa (Hc),” jelasnya dalam jumpa pers.
Gelar tersebut menurutnya sangatlah berharga, sebab tidak semua orang dapat memperoleh gelar tersebut. Hal ini kemudian membuat Karni Ilyas yang merasa belum pernah berbuat apa-apa kepada UMS kemudian memilih UMS untuk road show.
“Saya merasa belum pernah berbuat apa-apa untuk UMS. Sehingga saya tetapkan tahun ini yang pertama pilihannya jatuh ke UMS,” tambahnya.
Dalam kesempatannya bertemu dengan publik yang mayoritas adalah generasi muda (mahasiswa), dirinya lebih banyak memberikan motivasi bagi mereka. Menurutnya sebagai generasi muda maka mereka harus mau untuk bermimpi. Hal ini dikarenakan mimpi tersebut adalah sebuah doa yang niscaya di masa mendatang dapat mereka raih.
Tidak hanya itu, Karni Ilyas juga membagikan ceritanya ketika masih belum seterkenal sekarang. Dia menceritakan bahwa ketika masih kecil, dirinya selalu bermimpi untuk menjadi seorang wartawan. Pada saat itu alasannya memiliki mimpi tersebut hanya karena ingin terkenal saja. Pada akhirnya, sekarang hal tersebut dapat terwujud dan menjadi bukti bahwa untuk mencapai cita-cita yang diinginkan maka generasi muda harus memiliki mimpi.
Selain ingin bertemu dengan publik dan mengunjungi UMS, Karni Ilyas juga berharap ini dapat menjadi amal ibadahnya. Hal ini karena bagi seorang muslim ketika meninggal, maka dosa dan pahalanya akan berhenti. Namun ada 3 yang masih mengalir, yaitu amal jariyah, doa anak yang sholeh, dan ilmu yang bermanfaat.
“Jadi saya berharap apa yang saya lakukan ini, selain bisa mengunjungi UMS lagi, juga menjadi amal ibadah,” tutupnya. (Khairul)
Oleh: Khairul Syafuddin
[twocol_one][/twocol_one] [twocol_one_last][/twocol_one_last]