UMS-Jika tak ada peradaban besar yang dibangun tanpa aksara dan sejarahnya, maka di dalam dunia film tidak ada film yang dibuat tanpa skenarionya. Skenario adalah suatu hal yang mutlak bagi sebuah produksi film, oleh sebab itu dia harus ada. Hal itu seperti disampaikan Azwar Sutan Malaka di hadapan seratusan peserta Workshop Penulisan Skenario yang diadakan di Fakultas Komunikasi dan Informatika, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada hari Sabtu tanggal 2 Mei 2015.
Pada acara yang diadakan di Gedung Seminar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMS itu, Azwar yang juga merupakan penulis skenario ini menyampaikan, bahwa scenario pada dasarnya adalah cetak biru (blue print) dari sebuah produksi film. Karena skenario adalah panduan bagi banyak orang yang terlibat dalam produksi film, maka cara penulisan skenario pun bersifat teknis dan mendetail.
“Hal ini tentu berbeda dengan penulisan bentuk fiksi lainnya seperti novel dan cerpen karena pada dasarnya skenario film tidak akan dibaca oleh pihak external seperti novel dan cerpen tersebut,” jelas Azwar yang juga Alumni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas itu.
Lebih jauh penulis muda yang menjadi juara pertama Lomba Penulisan Skenario Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2014 yang lalu itu juga menyampaikan bahwa, skenario yang baik memberi peluang yang sangat besar untuk menciptakan film bermutu. Sementara itu skenario yang jelek sudah pasti tidak akan bisa menghasilkan film yang bermutu.
“Oleh sebab itu skenario harus dirancang dengan sangat matang, membutuhkan kerja keras dengan tidak hanya duduk menunggu inspirasi di depan layar komputer, akan tetapi sebagai penulis skenario kita juga harus melakukan riset-riset, baik riset lapangan ataupun riset kepustakaan,” jelas Azwar dihadapan ratusan mahasiswa UMS tersebut.
Sementara itu Wakil Dekan Bidang Kerjasama Fakultas Komunikasi dan Informatika, UMS, menyampaikan bahwa keterampilan menulis skenario bagi mahasiswa komunikasi adalah suatu hal yang sangat penting sebagai bekal untuk menempuh dunia kerja di masa mendatang. “Untuk memasuki industri kreatif mahasiswa harus dibekali berbagai keterampilan, salah satunya adalah keterampilan menulis skenario ini,” jelasnya.
Wakil Dekan Bidang Kerjasama Fakultas Komunikasi dan Informatika, UMS tersebut juga menyampaikan bahwa ke depan dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dalam dunia kerja mahasiswa Indonesia tidak hanya bersaing dengan sesama orang Indonesia, tetapi juga akan bersaing dengan lulusan perguruan tinggi di ASEAN.